Panen Strike di Spot Baru (2)

Minggu
Lanjut cerita kemaren

Di rumah, kedatangan keluarga dari nyonya rumah, karena tempat yang dituju masih lumayan jauh, kupaksakan untuk menginap saja di gubugku. Alhamdulillah... dari ngalor ngidul sampe jam 2 malam, banyak tips dan trik yang aku dapet seputar si snakehead alias ikan bulat bin Gabby bin Gayus bin Roan bin Haruan bin Gabus ini. Seputar jam makannya, tempat tinggalnya dan sifat serta kebiasaan buruanku ini.
Ealah... jam 4 subuh aku udah terbangun lagi, karena belum pernah lempar kodok pagi-pagi, akhirnya aku nekad lagi solo trip. pas jam 5 aku berangkat, setengah jam kemudian aku udah sampai di spot kedua yang kemarin aku kunjungi. Seting piranti dan kali ini aku menurunkan jeng Tiny yg kemaren sempat bebeapa kali mocel. Baru dua kali lemparan udah disambar sama si Gayus. hookup sempurna dan strike. Ngga biasanya Jeng tiny jadi tajir begini, soalnya semalam atas anjuran sang tamu yang menginap, hook si tiny kuasah lagi. Dan aseeekkkk.... ampuh memang.

Di titik pertama aku berhasil menaikan 1 gabus ukuran sedang. masih pada tempat yang sama, hanya saja aku bergerak agak ke ujung, ke tempat yang kemarin belum sempat kulepar lure. Hampir belasan kali lempar, yang ada hanya gayus gayus junior, yang landed hanya dua ekor lantas langsung kurealese kembali ke parit yang lebih kecil. 

Setelah puas lempar lemparan. Aku berpindah ke tikik kedua. Dari atas jembatan kecil di atas parit, aku melempar kodok seajuh jauhnya ke arah hilir parit, mencoba menyisir tepi-tepi parit yang dipenuhi tanaman khas seperti pakis dan sebagainya. Baru beberapa kali putaran rell, sambaran dahsyat datang dari arah semak. Karena ngga menyangka mendapat sambaran sedemikian hebatnya, spontan joran kugetak. Si Gabus meloncat beberapa kali mencobal melepaskan diri... pada loncatan ketiga, akhirnya si gabus terlepas dari hook yang ada di body jeng tiny.

Pada saat akan melakukan lemparan kedua, kuperhatikan snap/peniti ternganga lebar. Langsung aku ganti yang baru. Karena kuperkirakan si gayus tadi udah ngacir entah kemana, kali ini lemparan kuarahkan agak ke tengah. Ketika jeng tiny hampir mencapai ujung rumput-rumputan yang tumbuh di samping parit, kembali sebuah sambaran, yang sepertinya lebih dahsyat dari sambaran pertama menenggelamkan jeng tiny. Kali ini kau tak mau tergopoh-gopoh. pada hitungan kira-kira 3 atau 4 detik, disertai tali pe yang mulai mengencang di tarik si gayus, aku menggetak joran sekuatnya. Strikeeeeeee.... kali ini seluruh body jeng tiny lenyap di dalam mulut si gayus, pertanda hookup sempurna. Selang bebrapa saaat kemudia si gayus ukuran mama ini berhasil landed.

Setelah beberapa kali lemparan selanjutnya tak mendapat sambaran, aku bergerak ke parit di sebelah parit pertama yang agak bersih dari semak, haya ada beberapa teratai di satu dua tempat. Bergerak hingga ke ujung sampai mencapai pintu air, terus berbelok ke kanan ke cabang parit, tak ada satupun sambaran. Istirahat sejenak dan selanjutnya aku pindah ke titik ke tiga, titik terakhir di spot ini yang bisa buat lempar-lemparan kodok, karena selebihnya, parit ini dimulai dari muara hingga sampai ketitik ketiga dan di ujung titik ini dipenuhi semak belukar. Spot sepert ini membuat jeng tiny ogah terbang, karena hampir ngga terlihat air untuk tempatnya berenang. Lebih cocok untuk 'kotekers" alias tegeg mania dengan umpan kodok hidup. Di sini aku berhasil menaikan 2 mama da 3 gayus ukuran sedang. Hingga jam 7 pagi tak ada lagi sambaran. 

Karena masih pagi, apa salahnya ku fikir untuk jalan-jalan ke spot lama. Parit berkat, parit yang memanjang sepanjag jalan menuju ke dermaga penyebrangan. Berdasrkan cerita dari salah satu rekan mancingerku, bro Yudhie Bho... sampailah motorku ke gerbang perbatasan kabupaten, dimana berakhir pula jalan yang beraspal, dilanjutkan dengan jalan rabat beton. Baru sekitar 3 menit perjalanan, didepan kulihat dua buah mobil kepayahan untuk berpapasan. Kuputuskan untuk balik putar haluan.

Aku mampir di salah satu warung dekat gerbang. Ngobrol dan berbasa basi alakadarnya dengan pemilik warung. Pesan minum dan cemilan. Setelah kurasa istirahatku cukup. Aku kembali melakukan beberapa kali lempara di seberang warung, sayang, ngga ada sama sekali sambaran. Begitu seterusya hingga sampai ke Parit Timur. 

di sepanjang parit timur hanya ada satu sambaran kecil. sampai dipertengahan jalan, aku berbalik lagi menuju jalan raya. Setelah sampai di Parit Toman, aku masuk kembali hingga tembus ke parit jawi. Karena air udah surut benar, dan mura-muara pait kecil kering, aku hanya melempar kodok di bebrapa tempat. Pun nihil sambaran. Tak terasa udah jam 10 pagi. Kuputuskan untuk menyudahi solo trip kali ini dengan perolehan cukup memuaskan, disamping itu juga, aku akhirnya sampai ke parit timur dan parit toman.

Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...