Sangun Jump Frog |
Jam 9 pagi, kabur ke spot. Mumpung cerah. Sampai di Pasar kecil Sui Rengas terlihat aktifitas agak rame dari biasanya, orang pada ngerubutin penjual daging sapi. Maklum sodara sodara, besok lebaran Idul Adha. Jadi inget sama kampung halaman. Biasanya, H-1 begini, pasar utama di kota Kabupatenku rame, pada belanja keperluan lebaran. Baik itu menjelang Idul Fitri maupun Idul Adha.
Sampe gerbang jalan Pemuda, aku berhenti sejenak. Pikiran bercabang, pengen ke Tanggul Berembang, udah lama aku ga lempar lempar umpan pasu di sana. Nyalakan rokok dan duduk manis di jok motor, bales sms dari keluarga di kampung.
Beranjak dari situ kuputuskan untuk ke Berembang saja. Sampe jembatan yg sedang di perbaiki aku belok kanan, tiba di pintu air pertama aku belok kiri, Kampung ini namanya Sungai Nyirih. Sampai di jembatan depan masjid aku berhenti sejenak. Di Masjid, rame muda mudi pada sibuk bersih bersih masjid, sebagian darinya sibuk mendirikan tenda. Begitulah, kalau di pelosok, di kampung kampung, suasana lebaran sangat terasa.
Tukang Tipu Gabus |
Lanjut menyusuri jalan tanah hingga sampe ke jembatan. Menyeberang dan memarkir motor di bawah pohon nangka. Setting perangkat dan mulai lempar lempar. Beragam lure yang ku bawa ga mendapat respon dari target. Mungkin karena arus air masuk agak deras atau memang gabusnya udah ga ada. Soalnya spot ini bisa di bilang spot sejuta umat. Pengotek, tukang tipu ikan sepertiku, pemancing betok, pemancing sepat sering mancing di sini. Beruntungnya, warga di sini perduli lingkungan, jangan coba coba bawa accu plus serokan buat nyari ikan dengan cara mudah dini, bakal babak belur...
Ngga terasa aku sampai di ujung tanggul yang buntu. Tak ada satupun sambaran, sepi sekali hari ini. Gabus pada mau lebaran kali, hehehehehehe... Di depan tanggul buntu ada sebuah jembatan. Tempat si "Pengotek Cilik" dulu terkaget kaget kodoknya di hajar toman hingga jorannya patah. Aku berdiri dari jembatan, perapatan kanal itu kini penuh degan teratai. Aku mengganti lure dengan soft frog sabpolo 4,5 cm. Lempar sana lempar sini dari atas jembatan. Hanya ada beberapa sambaran kecil, namun miss.
Spot Kocolan |
Aku memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah pohon kelapa di tanggul buntu, duduk masnis sambil ngepul. Iseng lure ku ganti dengan si Sangun yang akhir-akhir ini jarang ku turunkan. Dalam posisi duduk melakukan lemparan ke segala arah. Kadang mulus, malah lebih banyak kusutnya. Entah pada lemparan ke berapa si sangun disambar gabus. Landed seekor gabus kocolan. Seperti biasa, foto foto dulu. Ikannya baru satu, fotonya udah belasan, hahahahahahaha.... Kocolan ku lempar lagi ke kanal.
Setelah istirahat ku rasa cukup, aku melanjutkan lempar lempar, seperti tadi, aku gonta ganti lure, Namun hingg sape ke tempatku memarkir motor cuman ada tiga kali sambaran, miss. Sampai di titian dekat sebuah pondok, aku melihat tenggakan kecil di tepi dekat rumput yang terjuntai ke air, lemparan sangun tepat ke arah rumput. diamkan perlahan dan twice beberapa kali, Dhuarrrrrrr.... sambaran dahsyat dari bawah rumput mengagetkanku, reflek joran ku getak... sayang miss...
Segera ku ganti lure dengan bakau crank ijo stabilo loreng harimau, dua kali lempar si bakau di sambar gabus.... Yessss... strikeeeeeee teriakku kesenangan. Fight sebentar dan gabus menyerah. Lumayan gede nih, boleh lah di angkut pulang buat di panggang nanti malam. Mengandalkan ujung joran, si gabus ku tarik ke darat, busetttt... treble hook cuman nyangkut dikit di ujung bibir si Gabus, belum sampe ke dekat kakiku si gabus meronta, aku meloncat menghindar, treble hook brow, 2 biji lagi, sereeemmmm... dan si gabus nyemplung lagi ke kanal. Aku cuman bisa mengumpat dalam hati, kalau saja tadi aku pake sepatu bot keramatku, pasti dah kutendang si gabus... hadewwww...
Bakau Albino Crank |
beranjak dari situ aku bergerak jauh mengikuti kanal pertama, mencoba peruntungan dengan lempar lempar spinner modifikasi dan hmku di tepi tepi kanal. Hingga kanal kecil yang menjadi tujuanku, landed beberapa ekor kocolan, ku lempar kembali ke kanal.
Menyeberangi titian pohon kelapa, sampe di seberang aku masuk ke kanal kecil. Udah banyak semak dan tumbuhan menutupi permukaan kanal. Kembali aku beraksi dengan lure top water. Di dekat pohon kelapa tumbang, landed seekor gabus ukuran sedang yang berhasil ku tipu dengan kodok ultimate tanpa propeller. Baru beberapa meter masuk, gerimis turun, duhhhh... padahal lagi on fire nih, mana mantel hujan dalam jok si revo. Gawat. Aku nekad berteduh di bawah pohon Kayu Ara... hiiiii, buru buru kunyalakan rokok, siang-siang begini, hujan-hujan, berteduh di bawah pohon kayu yg konon merupakan tempat favorite makhluk dari dunia lain...
Hujan mereda, segera ku tinggalkan tempat tersebut tanpa menoleh ke belakang, wkwkwkwkwkwkw.... gimanapun juga, seram brow, sendirian dalam suasana seperti itu, Aku kabur ke tempatku memarkir motor di bawah pohon nangka, langit semakin gelap, masih coba ku lempar crank bakau beberapa kali, landed lagi seekor kocolan. Ku lepar lagi ke kanal karena hujan kembali turun. Buru buru ku kenakan jas hujan, lipat pancing lantas kabur pulang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar