Sungai Udang Hingga Serdam


Umpan Mancing Ikan Gabus
Sabtu Pagi
Kelar beres-beres kamar barunya Annisa dan Aini, aku segera meluncur dengan misi balas dendam ke Sungai Udang. Tiba di depan gang Lamtoro aku mampir ke sebuah toko pancing merangkap jual beli motor second. Beli kodok aseli 3 bungkus seharga Rp. 6.000,-. Pertanyaan Tauke yang kebingungan abis melihat joran pendek yang aku bawa ku jawab alakadarnya. Maklum kalau di sini yang beli kodok hidup pasti rata-rata bawa joran tegeg panjang.


Beranjak dari toko aku geber gas menuju spot sasaran. Sampai di Sungai nyirih, aku singgah di sebuah jembatan semen. Di seberangnya terdapat sebuah kanal melintang menuju kanal tiga. Setting perangkat tempur. Kali ini aku bawa joan Nemesis III 20Lbs serta kedua reel kesayangku, Armatus 101 dan Blacmax. Pilihanku jatuh kepada blacxmak yang ku isi PE3 Ocea, hihihihihihihi... kayak mau mancing hiu ajah ya.

Seekor kodok terlepas dari tangaku ketika akan ku kaitkan ke mata pancing, yaaahhh ... belum apa-apa udah nyajen duluan. Akhirnya dengan bersusah payah aku berhasil memasang si kodok sedemikian rupa ke mata pancing meski sebenarnya aku ngga sampai hati. Beranjak dari atas jembatan aku menerobos semak menuju kanal di bawah rimbunnya pohon-pohon jati. Hingga ujung kanal tak ada sambaran samasekali. 

umpan mancing ikan gabus
SANGUN 2014
Capek lempar lempar di situ aku cabut ke perapatan kanal berikutnya. Kali ini kodok yang sudah wafat itu kuganti dengan Sangun mini yang jarang aku pakai. Meski dengan joran sekaku Nemesis 3 plus PE#3 ocea, si Sangun lanyar jaya terbang jauh hinga kira-kira 30 meter lebih. Sepertinya pelumasan pada bearing si BlackMax berfungi. Di pertengahan kanal landed seekor kocolan, Alhamdulillah... tidak jadi boncos. Hingga ujung kanal dan berbalik arah lagi ke tempaku mermarkir motor tak ada lagi sambaran. 

Istirahat sejenak lantas cabut lagi menuju spot kemaren dimana aku dan Ocen Alim penasaran setengah modar melihat ulah gabus babon yang cuman nyium-nyium kodok plastikku. Sayangnya, jembatan yang meuju ke seberang tertutup pintu kecil jadi aku melanjutkan meuju ujung kanal dua. Dari sana hingga pertengahan kanal di depan pondok pengolah gula kelapa, tak ada sambaran. AKu memutuskan menyeberang menuju kanal di samping kanan pondok, lempar-lempar dan beberapa kali mengganti umpan, haya ada bebrapa kali sambaran kecil dan itupun miss semua. Dari sana aku beranjak lagi menuju kanal yang di sebelah kiri pondok, pun sama. Miss melulu. 

kembali aku menyisir kanal yang di kanan pondok, Aku mencoba softlure yang kemaren ku rampok dari kumendan Levi Paker. Pada lemparan kedua, umpan mendapat sambaran, sayang mocel dan ekornya yang berjuntai hilang dilarikan gabus. Tanggung, sisa body lure masih menempel manis di hook ku lempar lagi, ketika di retrive actionnya jadi unik, mirip minnow subwalk. Akhirnya nyangkut juga seekor gabus kecil yang panjangnya kira-kira sejengkal. Ku lempar lagi ke kanal dan melajutkan perjalanan menyisir kanal. Hingga pondok pak tani di tepi kanal 3 tak ada lagi sambaran. Sayup-sayup terdengar adzan dzuhur berkumandan, kusudahi perburuan kali ini dengan perasaan kurang puas karena tadi tak bisa masuk ke kanal di seberang sungai udang.

Minggu
Jam 13.00 aku, aini dan ibu mertuaku berangkat dari rumah menuju Jalan Adi Sucipto, rencananya bersilaturrahim ke rumah salah seorang kerabat. Sampai di sana ngalor ngidul hingga jam 14.00. Aku lantas permisi meuju serdam. Sayang Andika tak bisa menemaniku menguber gabus di sana karena ada keperluan lain, jadilah aku lempar-lempar sendirian. Hingga menjelang jam 15.00 tak ada satupun sambaran. Jam 15.30 Aku cabut pulang. Boncos abissss


Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat dan ingin berlangganan, silahkan masukkan alamat email anda pada kotak di bawah ini:


Delivered by FeedBurner


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...