Solo trip jadi trip bareng, hehehehehehe

Minggu, 29 April 2012
Sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan bersama pada trip hari sabtu kemaren, maka trip hari ini akan dilanjutkan untuk survei di area punggur dan sekitarnya. Turun pun ngga bisa bareng, karena angler punya kesibukan masing masing. Sms Bro toto, beliau lagi sibuk. Sms Bro Yudhie, ngga dibales-bales. Ya udah, ana turun sendiri sambil berharap semoga nanti ketemu Bro Ari dan Bro Rudi.



Sampai di Dusun Anggrek, Aku udah ngga tahan melihat arus air yg agak tenang ditambah lagi sedang surut, sehingga ruang gerak si Gabus jadi semakin sempit. Paling ngumpet dibawah rumput yang menjuntai ke air, atau di bawah bakung. Singgah sejenak, buka HP lagee namun ngga ada konfirmasi dari rekan-rekan angler yang rencananya akan trip bareng hari ini. Mumpung masih pagi pikirku apa salahnya aku lempar-lempar kodok. Aku langsung menuju titik dimana bebrapa hari yang lalu sempat mocel. Tapi berkali-kali lemparan nihil sambaran. Kusudahi penelusuran singkatku untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di punggur, aku beraksi lagi di salah satu parit yang tepinya dipenuhi bakung. Dari atas jembatan aku melempar si kapten coklat. Baru dua kali uncal udah disambar, mocel.... setengah perjalanan, kodok dihajar lagi, lagi lagi mocel. eh begitu kodok hampir sampai ke ujung rod, masih disambar sekali lagi... tetep aja mocel. Ini pasti gabus kecil fikirku. Kuganti langsung dengan mini poper yang telah aku modifikasi. ku ganti dengan double hook dan ditambah ekor. Bener saja... seperti kejadian tadi, tiga kali disambar dan mocel... Mungkin setengah jam lebih aku lempar tarik ke arah parit hingga si gabus bosan dan ngga memperdulikan lagi umpan yang aku suguhkan....

Kalau udah strike dan berhasil landed,
hujan panas udah
ngga kerasa lageeee....
 puassssss buanget...
Berbekal kesal, aku beranjak langsung menuju parit Berkat, parit sepanjang jalan menuju ke dermaga penyeberangan ke teluk pakedae. Karena air sedang surut, aku kembali ngiler melihat muara-muara parit di sebeang parit berkat tadi. Lagi asik lempar-lempar... aku dikagetkan dengan kemunculan bro Rudi, sendirian. Abangnya si Ari ngga bisa ikut karena anaknya sakit. Akhirnya Rudi pun ikut-ikutan terpancing setelah melihatku mocel.

Seperti biasa, kami bergerak menyisir parit besar, berhenti untuk melempar kodok ke muara parit parit kecil. Hingga tanpa sadar aku udah jauh ditinggalkan bro Rudi yang rupanya udah duluan masuk ke Parit Jawi.

Begitu sampai di Parit Jawi, kulihat motor Rudi udah terparkir nyaman di depan masjid, fikirku, kalau aku susul Rudi ke tanggul, akan sangat jauh aku tertinggal... yah, baiknya aku coba tanggul sebelah saja yang bebrapa hari lalu airnya surut. Pagi ini kulihat air masih agak cukup tinggi, berarti di tanggul kanan airnya belu m kering benar. betul juga, kali ini aku bergerak ke arah kanan tanggul... kulihat banyak tumbuhan bakung. Alhamdulillah... di tanggul kanan aku mendapat 3 strike. Lumayan lah. Begitu kembali ke titik awal dan coba melempar lagi, aku kembali strike, kali ini si gabus sempat terlepas dari kodok dan meloncat-loncat di tepi tanggul. Tanpa pikir panjang akupun ikut meloncat mengamankan gabus agar tidak masuuk ke air kembali.

Motret sorang.... hahahahahaha...
Ketika isirahat sejenak, minum air mineral dan membuka bungkus rokok, kulihat di tanggul sebelah, seberang sungai, Bro Rudi berjalan perlahan... terlihat Rudi kelelahan, Aku ngga sempat memikirkan untuk menyoraki rekanku itu, sebab akupun pada kondisi yang sama, hari itu panas terik cukup membuat tersiksa para pemburu gabus seperti kami.

Setelah berkomunikasi dengan berteriak-teriak ala Tarzan, kami istirahat di depan masjid. Rehat sejenak.... lantas kami bergerak ke spot selanjutnya, spot yang sama-sama belum pernah kami datangi. Ternyata spot tersebut adalah sisi lain tanggul yang selama ini kami jelajah. Di sampingnya sungainya lebih lebar dari dari sungai di parit jawi tadi, dengan muara-muar parit di seberangnya. Ini ajib fikirku. sambil bergerak bisa lempar ke dalam tanggul di kanan dan lempar ke muara parit di sebelah kiri.

Bro Rudi memulai lemparan di tanggul, sayang mocel. begitupun aku yang mencoba peruntungan di muara parit sebelah kiri, mocel juga. padahal gabusnya udah terlihat... meloncat terbang dan terlepas lagi. Dan sayangnya lagi, spot yang begitu menjanjikan tak bisa kami jelajah lebih jauh karena hujan turun sampai dua kali. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali keluar dan mencoba di barit jawi dan parit berkat sambil pulang.

Sampai di Parit Jawi, kami bertemu dengan Bro Toto yang lagi asik lempar lempar, kami mampir. Bro toto mengajak lanjut ke tanggul tadi, sementara Bro Rudi maengajak explore ke parit berkat. Lagi asik lempar lempar kodok pink bro toto di sambar gayus, sayang mocel. dan parahnya lagi, pemberat di bagian perut si pinky yang berfungsi sebagai penyetabil agar si pinky ngga jatuh terlentang, copot. Disamping kodoknya jadi suka terlentang, lemparan pun ngga bisa jauh. Aku teringat sama Jeng Tiny, si putih mulus yg nganggur di tasku. daripada bro Toto pulang awal fikirku. Eh baru lemparan pertama, langsung disambar dan hookup. sayang dibawa nyangkut ke daun kelapa yang melintang di muara parit. Mau tidak mau Bro toto terpaksa buka baju demi menyelamatkan si Gabus. Spontan aku berlari ke motor dan mengabil HP untuk kemudian mengabadikan misi penyelamatan tersebut ke dalam bentuk video, 3GP doank jadilah, yang penting aksinya bro toto terekam. Setelah kodok berikut Gabusnya selamat. Aku minta izin ke bro toto dan Bro rudi untuk mengupload video tersebut, seperti yang bisa anda saksikan di sidebar blog ini hehehehehe....

Kamipun berpisah. Bergerak keluar Parit Jawi, Aku dan Bro Rudi masih menyempatkan diri melampar-lempar kodok ke muara-muara parit kecil, Dapet lagi satu strike. Hingga tanpa sadar Bro Rudi udah keluar dari Parit Jawi dan berbelok ke kanan... aku keluar malah berbelok kiri, arah pulang. Ditengah perjalanan ketemu dengan Angler Arief dan rekannya. Ngalor ngidul sebentar dan nyoba perangkat BCnya Arif, Ternyata bro Yudhie pun ikut, berarti lewat dari Jembatan Parit Jawi, pasti ketemu Bro Rudi nantinya fikirku.

Arief dan rekannya masuk ke Parit Jawi, aku lantas melipat rod dan pulang. Sampai di Dusun anggrek, aku kembali mencoba melempar kodok di tempat yang sama seperti pagi tadi, nihil. Dari jembatan, aku melempar-lempar ke seberang, ke arah kangkung. Dua kali lempar langsung strike, gabusnya ngga begitu besar. Jadi aku realese lagi. Aku diteriakin pemancing udang dibelah jembatan agar tidak melepas gabus tadi. Apa boleh buat, Gabusnya udah berenang bebas. Akhirnya aku istirahat, ngobrol sama para pemancing udang. Lagi asik ngorol, singgah pula seorang tegeg mania yang puanya dari tadi memperhatikan aksiku. Dari Tegeg mania aku dapet info tentang spot baru lagi. Ahhh... inilah asiknya jadi manciger... jadi banyak kawan dan kenalan....

Si Tegeg mania yang meminta untuk tidak menyebutkan namanya, serta tidak memuat fotonya di blog ini (sebelumnya aku cerita kepada mereka kalau aku juga punya hobi menulis di blog seputar perjalanan mancing gabus ini), pengen mencoba melempar kodok plastiku. Bersama tiga orang pemancing udang, mereka bergiliran mencoba melempar kodok. Dari jembatan aku senyam senyum sambil mengabadikan tingkah polah mereka dengan HP butuku. Luar biasa, salah seorang pemancing udang berhasil strike dan mendaratkan Gabus lumayan gede, begitu pula si tegeg mania, berhasil pula menaikan seekor gabus.

Begitulah kebersamaan yang tercipta diantara kami. Setelah puas ngalor ngidul aku pamit untuk melanjutkan perjalanan pulang. Ketika hampir sampai di gerbang besar simpang jalan ke Kakap, di seberang kulihat ada tegeg mania beraksi di belakang rumah warga. Spontan kubelokan haluan motor menyeberang sungai lewat jembatan. Owahhhh... ternyata ada lagi parit besar di sini, dengan tumbuhan khasnya, ganggang air, rumput di tepi tepi parit, ada pula teratai, bakung dan kangkung....

Aku bergerak ke arah kanan, membelakangi si tegeg mania, pura-pura tidak melihat kehadirannya. Baru dua kali lempar, strike... lumayan gede... Si tegeg mania tak tahan dan menghampiriku. Setelah kenalan, kami melajutkan trip bersama karena kulihat jam di HPku baru menujukkan puku 3 sore. Hingga setegah jam kemudian aku memutuskan menyudahi trip karena hujan tampaknya akan segera turun. 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...