Ikan Gabus ketipu kodok plastik |
Pulang kesorean dari tempat kerja karena ada sedikit kerjaan yang harus segera dituntaskan. Sampe rumah udah pukul 16.00 WIB, sontak kedua putriku protes ketika melihatku berganti kostum, apalagi nyonyah rumah.... berlipat lipat dah wajahnya.
Berbekal sebotol air mineral dan setengah bungkus rokok aku ngacir ke arah barat. Kebetulan tadi abis hujan. jadi jalan ke spot baru yang akan ku explore lumayan bikin pegel orang sepertiku yang sehari hari melahap aspal mulus.
Spot yang ku explore sore kemaren |
Aku ngga jadi masuk ke Jalan Pemuda karena kulihat si ujung jalan orang orang pada menuntun tunggannya pertanda jalan lumayan aduhay. belok kanan arah Berembang, selepas jembatan aku belok kiri. jalan baru selesai di aspal... ehhh idem aja, sampe ke pertengahan jalan, kembali berkubang lumpur. Ah terlanjur basah... hajar aja.
Smapi di perempatan kanal aku berhenti, lihat cetakan peta yang tadi aku print, hehehehe lumayan membatu supaya ga nyasar. Kuparkir motor dekat jembatan sambil melakukan pemantauan lokasi. Aha.. ternyat ada tanggul baru yang tepinya udah mulai bersemak. Setting perangkat, pasang buff dan mulai beraksi.
Sampai ujung tanggul, tak ada satupun sambaran, heran, padahal spot cantik begini, ini aneh fikirku... Aku makin pesimis karena ada bekas rebahan rumput yang dikotori tumbuhan air seperti ganggang, kangkung dan teratai... ini yang jalan ikan nih punya kerja... waaaaa... aku keduluan nih...
Iseng, jeng tiny hitam yang tadi aku pake ku ganti dengan sabpolo 3,5cm warna hijau stabilo. Lempar sana sini hingga sebuah sambaran mengagetkanku. Beruntung aku ngga tergopoh gopoh, ku tunggu sesaat. Sekali getak, hook menancap dan ... strikeee... eeehhh pake acara nyangkut lagi tuh, sempet khawatir karena aku jarang dapet gabus pake si sabpolo mini ini. Perlahan ujung rod ku goyang goyang, berharap si gabus lepas dari belitan semak... jiahhh ketika kukendorkan ternyata gabus malah ga bergerak.. waaaa ... jangan-jangan mocel nih... karena takut rodku kenapa-napa, akhirnya kupaksakan menarik PE... dua kali tarik si gabus bergerak kembali... kali ini aku ga mau kecolongan, ku gulung reel selaju mungkin dan gabus akhirnya menyerah.
Setelah sesi foto-foto, aku berbalik arah menuju tempatku memarkir motor sambil sesekali melakukan lemparan, sayang hingga sampai di jembatan tak ada lagi sambaran.
Perjalanan kulanjutkan berbelok kiri menuju jalan pemuda, Sepanjang perjalanan beberapa kali roda belakang revo bututku tergelincir... jalan masih basah oleh sisa hujan barusan. Kanan tanggul besar yang tembus ke sungai berembang, ada bebrapa parit kecil yg bermuara ke sana. Kiri sawah luas membentang, masih baru seselai musim tanam... suasana hati jadi sejuk terasa, jauh dari hiruk pikuk kota, jauh dari bising, asap dan debu. Gerombolan burung bagau putih yang lagi mencari makan di sawah menarik perhatikanku, aku coba mengabadikan moment tersebut, sayang, kemampuan kamera digital yang kau pinjam ini kemampuan zoomnya terbatas, akhirnya... aku memotret wajahku sendiri... tepat ketika seorang penduduk keluar dari pematang sebelah kiri... si Petani tersenym kepadaku... owalahhhhh ... ketangkap basah nih ... hihihihihi...
Dari Petani tadi aku memastikan arah ke Parit Baru dan Parit Bengke. Sampai pada sebuah jembatan aku berbelok ke kanan... terus hingga ketemu sebuah surau. Sampai di perapatan kanal aku membelok lagi ke kanan... jalan bersemak, tapi karena ada bekas ban motor aku yakin jalan ini bisa dilalui... Hingga mencapai sebuah pondok aku berheti dan memarkir motorku di klip/pintu irigasi. Kebetulan ada seorang bapak-bapak sedang memancing. Berbasa basi sebentar dan aku mulai beraksi di kanal tersebut. Pada lemparan kedua ada sambaran halus, sayang mocel... hingga setengah tanggul tak ada sambaran berarti, semua hanya gabus kecil.
hari semakin sore, untuk berputar arah balik lagi kejalan semula rasanya aku udah ngga sanggup. Syukurlah, jalan yg aku tempuh ternyata tembus ke berembang, berarti aku ngga salah arah. Setelah berpamitan dengan bapak tadi aku melanjutkan perjalanan. Melewati sebuah jembatan kayu rapuh, aku berhenti sejenak, nyalakan rokok dan megaso sebentar si bawah pohon. Kusapu pandangan ke arah kanal besar di sebelah kanan, air megalir agak deras, mustahil fikirku ada gabus betah di situ. Namun entah kenapa, setelah sesi ngepul selesai, ringan saja tanganku melakukan lemparan demi lemparan ke arah semak dan kangkung di seberang kanal. Entah pada lemparan keberapa tiba tiba si sabpolo mini hilang dari permukaan air, sontak kuhentikan menguncal rell, kulihat tali menegang... tanpa ragu joran kusentak sekuatnya dan... strrriiikeeee....
Diketawain sama Pak Tani |
Untuk turun ke bawah, rasanya ga mungkin, aku ngga pake saepatu boot seperti biasanya, takut ada duri atau apa di tepi kanal, perlahan tanganku mejangkau leader, kertika setengah badan gabus udah keluar dari air, tiba tiba meronta dah ... byurrrrr... gabusnya nyebur kembali ke air, aku cuman begong karena si sabpolo mini ilang dari ujung leader, kuperhatikan degan seksama, snapnya juga lenyap... owalah... ikatanya lepas... aku menepuk jidatku sendiri.... kupreeetttt... salah sendiri tadi kenapa ngikat leader asal-asalan...
Karena udah sore dan barusan kehilangan froggy, kuputuskan menyudahi explore kali ini, setelah berkemas dan menghabiskan sisa air minum, aku bergerak ke arah berembang, sampai di parit Bengke dan pintu klip air yg terlihat dari kolam pemancingan di berembang. terus keluar menuju Sungai berembang lantas berbelok kana ke arah sekolahan dan sampai di persimpangan jalan menuju bekas kolam ikan tempat kami casbar dadakan kemaren. Alhamdulillah... aku ngga boncos explore kali ini, mungkin sepualng liburan nanti pari baru dan parit bengke ku jajal habis habisan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar