
Berdasarkan
informasi dari rekan tegeg mania yang ketemu di kalimas minggu lalu,
hari ini aku ingin menjajal spot yang diceritakannya. berangkat jam 7
pagi, setengah jam kemudian aku udah lempar lempar kodok. Air parit
semakin surut, ini pertanda baik karena ruang gerak si gabus makin
sempit.
Namun
dari muara parit besar tadi hingga jauh masuk ke dalam, belum ada
sambaran berarti. Hanya beberapa kali sambaran dari gabus junior, sampe
tarik tarikan ekor froggyku. beruntung jauh jauh hari sebelumnya udah
aku antisipasi sedemikian rupa sehingga buntut kodok ngga kecuri lagi
sama Gabus. Karena mocel terus, iseng ku istirahatkan dulu si froggy,
ganti dengan minipopper battle-x merah putih. Dua kali lempar, langsung
hookup. Setelah sesi pemotretan dan realese, aku kembali bergerak.
Sepanjang
parit besar tadi udah lupa aku berapa ekor gayus yang aku naikin dan
aku realese kembali, sampai ketika tanpa sadar seorang kakek-kakek
mendekatiku seraya menanyakan ulahku yang katanya "menyiksa" si gayus...
hihihi... abis mau gimana lagi, gabusnya kecil-kecil. Beberapa kali
lemparan masih juga strike, kali ini 3 ekor gabus kuserahkan ke kakek
tadi. Bukan main girangnya si kakek lantas memberitahu kepadaku spot di
belakang kebun kelapa yang katanya sering juga dikunjungi para tegeg
mania. Konon gayusnya gede-gede.
Setelah
berbasa basi dengan si kakek aku mampir dulu ke sebuah warung kecil di
tepi jalan, haus men, lupa bawa air minum. Dari si pemilik warung aku
dapet informasi tentang satu spot lagi yang juga katanya ajib, karena
anaknya yang sulung juga seorang tegeg mania. Alhamdulillah bhatinku...
ada aja yang berbaik hati memberikan informasi begitu berharga. Sudah
barang tentu sebelumnya kujelaskan kalau mancinger-mancinger sepertiku
ngga main borong aja kalau dapet gayus. Yang ngga bisa diselamatkan
alias hooknya mengait terlalu dalam, atau yg udah koit duluan, baru deh
di bawa pulang. Terus titip salam buat anak sulungnya agar suatu saat
bila ketemu orang gila yang lempar-lempar kodok di parit depan rumahnya,
tolong jangan di anggap ancaman.... hihihihihi.
Beranjak
dari warung tadi, berbekal arahan si pemilik warung, mantap kugeber
motor menembus rimbunnya pohon kelapa, menuju spot yang diceritakan oleh
si kakek tadi. Lumayan extrim jalnnya untuk orang yang terbiasa bawa
motor si aspal mulus, selang beberapa menit kemudian aku sampai di tkp.
Jiahhhh.... ternyata tanggul, sama persis seperti di belakang Masjid
Parit Jawi. Ternyata aku keduluan sama para tegeg mania. Ah ga apa-apa
fikirku. Setelah memarkir motor dalam posisi dan di tempat yang aman,
aman dari buah pohon kelapa maksudku, aku mulai beraksi. Lemparan demi
lemparan sabil terus bergerak ke hulu tanggul, aku berhasil meniakkan 9
gabus ukuran sedang. Ketika akan pulang, masih kusempatkan melempar
umpan ke titik pertama aku datang tadi. Dua kali lemparan, langsung
disambar... monster brow... lumayan.
Karena
dapet monster , adrenalinku naik lagi. Setelah megaso sebentar aku
bergerak ke hilir. Mungkin sekitar satu kiloan jauhnya. Semakin ke
hilir, paritnya semakin lapang... bener bener nihil. Ketika akan
bergerak ke tempat semula, dapet sms dari bro Toto, rupanya bro toto
udah duluan ke parit jawi.
Menyudahi
penjelalajahku di tanggul, aku keluar dari parit besar dan kali ini
mampir di warung ujung kalimas. Ngalor ngidul dengan si pemilik warung,
seraya menanyakan keberadaan spot yang diceritakan pemilik warung di
parit dalam tadi. Aha... ternyat angga jauh-jauh amat.
Setelah
bayar minum aku tancap gas, Sampai di spot kedua, panas udah semakin
terik. Aku tidak menghiraukannya, parkir motor dan lempar lure. Titik
pertama aku naikkan dua mama gayus. bergerak ke titik kedua, naik lagi 3
mama gayus. terakhir ke titik ke tiga, kosong. Aku istirahat sambil
ngobrol dengan seorang pemancing betok. Dari beliau aku dapet buanyak
tips dan trik ala tegeg mania. Biar impas fikirku, kupersilahkan beliau
mencoba melempar lure sementara aku menunggui pancing betoknya.
Tak
berapa lama, terdengan teriakan nyaring dari ujung parit yang penuh
semak, Alhamdulillah... si betok mania berhasil menaikkan seekor gabus
ukuran sedang. Ketika akan berpamitan dan hendak menyusul bro toto ke
parit jawi, hpku berdering. Mantan kekasihku dulu.... hahahahahahah...
yang sekarang jadi nyonya rumahku sms, ada keluaga dari kampung
halamanku main kerumah. Terpaksa konfirmasi ke bro Toto aku ngga bisa
menyusulnya kesana.
(lanjut besok ya.... kerja lage nih.... hihihihihi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar